Minggu, 02 Oktober 2011

Tragedi Violin (Part 2)

   Bu Aan memberi pengarahan kepada murid 8E. Gak boleh nyontek #PASTI.., Gak boleh dicorat-coret dan ditip-ex kertas jawaban dan ulangannya #Yah :( , Gak boleh nanya pertanyaan ke guru #Termasuk gak ya?. Wah, kalo sama Bu Aan penjagaan ketat, tidak mungkin dia bisa kehilangan jarak untuk muridnya mencontek. Tapi inilah awal-awal aku mengalami gejala pusing keberuntungan. Ulangan dimulai dengan waktu 15 menit untuk 20 soal. Aduh, sakit perut, pusing, kebelet Ee. Semuanya campur aduk di ulangan PKn ini. "5 menit lagi" kata beliau tiba-tiba "Wadoh, Bu" suara murid 8E yang tadinya sunyi #biar ditambahin waktunya! "Aduh belum lagi, tinggal negara penganut, nih!" kataku dalam hati. "Yak, waktu sudah selesai kumpulkan!" perintahnya "Bu, beluumm..." "Hitungan ke-10 harus dikumpulkan! 1...2...3...4...5...(dst)!" Sedikit demi sedikit anak-anak bangkit dari tempat duduknya.
    Dan mulai berdiskusi....
    "Eh, tadi kamu nomor ini apa?" kalau aku langsung kembali ke tempat duduk. Dan buka buku apa yang tidak kutahu langsung terjawab. Ah, ada yang salah tadi! Lalu, tiba-tiba, Bu Guru memberikan selembaran kertas jawaban anak-anak secara acak. Rupanya langsung dicek oleh anak-anak sendiri. Aku kertas kepunyaannya Shidqi. Setelah dicek kupikir aku bakalan dapet 7 ke bawah. Tapi setelah dipanggil satu-satu nama murid untuk dimasukkan nilainya dalam buku nilai ternyata semuanya remed kecuali akuuuu.....#Yahooo!!!. Tapi kenapa bisa segitunya sih? Yaudahlah, Ya Allah makasih Ya Allah ini semua karenaMU yang telah mendengar do'aku(Do'aku : Ya Allah semoga ulangan PKn dapet 8, Ya Alla! Amien!). Tapi ini semua belum berakhir, masih ada ulangan lagi rupanya! yaitu Bahasa Indonesia tentang petunjuk rupanya aku dapat 8 lagi! Dan kepalaku pusing jadi-jadian. Semakin menggila rasanya aku pingin pingsan saja dan masuk rumah sakit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar