Minggu, 09 Oktober 2011

"I'm The Winner"

    Kamis, O6 Oktober 2011
   
    Aku pulang sekolah, "Assalamualaikuumm...." Hah!? Kok di dalam sepi nan gelap. Lalu aku intip celag dari pintu garasi. "Kok motornya ngggak ada? Wah! Mama pergi ke mana nih?!" Tak lama kemudian, aku mendengar suara motor dari jauh. Benar, ternyata mama yang datang dengan motornya. Lalu mama menyapa "Assalamualaikum....udah lama y nunggunya?" "Nggak, aku baru aja dateng. Mama habis ke mana?" "Itu, beli token." "Lho, itu apa, Ma?" Aku mengambil bungkusan plastik hita dan rupanya berbau bakso. Dan tentu saja itu adalah bakso! "Kok, baksonya cuman 1, Ma?" Aku bukan nafsu makan dobel lho! "Iya, buat kamu aja." "Terus...Jehant nggak dibeliin?" "Nggak...dia kan udah makan di sekolah. Oh, ya Lud, nanti bantuin mama masangin nomor tokennya, ya!" "Iya, ma!".
    Setelah memasukkan tasku ke dalam rumah, aku pun keluar lagi sambil membawa kursi untuk meraih alat untuk memasukkan nomor token itu. "Ma, pencet apa?" "Itu..tanda pandah sebelah kanan!" "Udah, berapa ma nomornya?" "4321XXX..." "Terus Ma, pencet apa lagi?" "Tanda panah itu tadi!" "Udah, Ma, tapi tulisannya 'Eject' " "Coba ulang lagi! Kamu nekennya kurang kali" "Udah Ma" "Udah, muncul belum pas kamu neken itu" "Iya, udah muncul. Sampe tanganku gemeteran, nih!" "Bukan masalah gemeteran nggaknya tapi itu nomor muncul nggak di layar?!" "Udah muncul, Ma..! Kurang neken gimana coba?!" "Lud, ini nomornya berapa?" mamaku bertanya. "2 kali" aku sih liatnya seperti angka 2 padahal itu angka 1. "Yaudah, mamaulang lagi ya" "Iya, cepetann" Begitu sampai..."Ma.., tetep nggak bisa" "Kamu tuh, gimana sih? Urusan kayak gini aja nggak becus! Bego" lantangnya kepadaku. "Yaudah, mana sini kertasnya!" dengan hati yang kesal, langsung kusamber kertas yang dipegang (kertas di mana nomor token itu berada.). Lalu aku ganti nomor 2 itu dengan nomor 1. Setelah selesai diketik, aku enter...langsung bunyinya 'Accept' langsung deh listriknya jadi 343 Kwh (tadinya 40 Kwh). "TUH, BISA KAN? MAMA BERARTI YANG  'BEGOOO'!" Lantangku lebih keras dari suaranya yang tadi. Enak saja aku dibilang bego! Situ kali yang sendirinya 'BEGO'. Membuat kesalahan besar pada diriku dan aku tidak segan-segan utuk membalasnya lagi. Dan dalam hati bergumam "Emang enak dikatain 'BEGO' sendirinya mah bilaaang...barang dikatain langsung mingkem. Rasain loe! I'm The Winner in this set game.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar