Minggu, 23 Oktober 2011

"23 Princes"

23 Oktober 2011

    Aku bemimpi bisa bersekolah di 23 Princes (Aku juga nggak tau ini sekolah atau nama film yang ditayangkan?). Aku berangkat dari rumah ke sekolah naik mini bus (bentuknya kayak mobil untuk travelling. Tau kan?). Nah, aku nggak duduk di kursi tapi berdiri dekat pintu kayak kondektur bus (biasaa..ambilin duit. Tapi tujuannya juga mau ke sekolah). Terus, ada 2 anak cowok mau naik bus yang aku tumpangin ini. Tetapi mamangnya malah bablas aja, nggak mau naikin anak-anak itu. Aku lalu bilang ke sopir busnya, "Kenapa nggak naikin anak tadi ke dalam bus?" Kata mamangnya, "Soalnya bukan anak elit. Iya sih dari pakaian seragam sekolah SD negeri yang lusuh (Wah Ludia! Kasihanilah Rakyat Kecil! Iya...Iya...!!!). Terus aku marah-marah ke sopir tidak tahu diri! Merendahkan anak di bawah standar kemiskinan! (Di bawah standar kemiskinan? Baru tahu ada kalimat kayak begitu!). Terus aku bilang ke sopirnya lagi, "Kalo mamang punya anak kayak begitu mau nggak!?" Wah negara seperti apa ini rakyat rendah tidak boleh menikmati fasilitas yang ada? Kita seperti kembali ke zaman penjajahan Belanda, Sobat! 
    Pas, aku dah nyampe sekolah ada banyak teman SMP misalnya, Bagas, Syadza, Ami dll. Pas masuk ke kelas, aku tanya ke Ami, "Mi, kamu lagi ngapain?" "Lagi ngerjain soal!" "Soal apa? Coba liat!" Aku ngerasa liat soal Ami, kayak nggak bisa ngerjain 100% (Yaiyalah, Loe aja di dunia mimpi! Masih ngorok tau!). Yaudah aku tanya Bagas...Dia juga nggak tau. Bel pulang pun tiba, aku naik bus itu lagi dan kejadian serupa pun berulang. Anak yang kulihat tadi tidak naik ke bus lagi! Tak kejar mamang sopir bus tadi samapai ke rumahnya (saking keselnya sama mamang sopir). Pas, sampai rumahnya, malah masuk ke perkampungan kumuh. Sialan nih mamang udah ngeledek sendirinya tinggal di perkampungan kumuh. Aku bentak-bentak ke dia. Kalau anaknya digituin mau nggak. Dia tetap diam saja tanpa memberikan komentar.
    Lalu esoknya aku berangakat sekolah dengan memakai baju putih (Karena itu daleman untuk pake jas nanti). Sampai di gerbang, aku melihat tasku dan jas seragam sekolah biruku sudah ada di sana. Jadi tinggal pake dan disimpan di loker. Mau masuk ke kelas kayaknya ada orang yang lagi presentasi nih! Yaudah, lewat aja ah! Pas lewat di depannya aku berpikir bahwa orang tadi sedang menungguku untuk memulai presenatsinya. Yaudah pas dia mau ngomong udah ke potong sama lewatnya bidadari cantik yang dia tunggu-tunggu. Aku langsung dipersilahkan duduk olehnya.

                                                                     SELESAI..... 

Kamis, 20 Oktober 2011

"Pelanggaran dan Kebakaran"

  Rabu, 03 Agustus 2011

   Aku malam ini mimpi aku lagi naik motor, cuman jalan yang aku tempuh salah. Aku memakai jalan untuk mobil. Dan aku tahu harus memakai jalan khusus motor. Pas waktu itu mau belok, eeh..kebablasan masuk jalan mobil. Aku takut ditilang, sebab waktu itu ada polisi. Aku datang ke polisinya itu terus lihat-lihat habis itu kabur. Lalu aku ke mimpi yang lain. Saat ini aku di rumahku sendiri, cuman modelnya nggak sama persis sama rumahku yang sebenarnya. Waktu itu aku punya teman (entah siapa namanya). Dan waktu itu malam-malam. Mau naik bus, ehh..aku menyadari ada yang tertinggal yaitu kunci. Jadi, nggak jadi naik busnya karena takut ditinggal kalau-kalau tas bawaanku masih di bus. Akhirnya menunggu besok aku menginap di rumah temanku itu. Pas asyik-asyiknya menggambar, menulis dll.
   Tiba-tiba ada suara ledakan dari rumah temanku ini. Aku sih bukannya lari malah melongo ngeliatin ledakannya (Yah, keburu gosong kali, ya!? Eh, tapi ini kan peristiwa yang terjadi sekali dalam seumur hidupku). Lalu aku naik ke sebuah tower yang terbuat dari kayu. Aku hanya mengamati berlansungnya kebakaran rumah itu. Lalu aku melihat ke bawah ada seorang anak perempuan yang kelihatannya sedih melihat kebakaran itu. Pas mau mendekati anak itu, aku langsung pingsan (nggak tau kenapa?).
   Siuman aku melihat ada seorang ibu yang memberitahukan jangan menceritakan kembali peristiwa kebakaran itu pada anak itu. Saat melihat ke belakang ibu itu ada anak itu dan kakak2nya (laki dan perempuan) aku mengerti apa maksud ibu itu. Lalu aku bertanya lagi pada ibu itu bahwa saya ini sekarang ada di mana? Dijawablah oleh ibu itu bahwa saya sekarang ada di panti asuhan (Busyet dah! Tambah nggak ngerti lagi ceritanya). Tapi mereka aku lihat sedang latihan fitness bersama (panti asuhan ada tempat fitness?)

Minggu, 09 Oktober 2011

"I'm The Winner"

    Kamis, O6 Oktober 2011
   
    Aku pulang sekolah, "Assalamualaikuumm...." Hah!? Kok di dalam sepi nan gelap. Lalu aku intip celag dari pintu garasi. "Kok motornya ngggak ada? Wah! Mama pergi ke mana nih?!" Tak lama kemudian, aku mendengar suara motor dari jauh. Benar, ternyata mama yang datang dengan motornya. Lalu mama menyapa "Assalamualaikum....udah lama y nunggunya?" "Nggak, aku baru aja dateng. Mama habis ke mana?" "Itu, beli token." "Lho, itu apa, Ma?" Aku mengambil bungkusan plastik hita dan rupanya berbau bakso. Dan tentu saja itu adalah bakso! "Kok, baksonya cuman 1, Ma?" Aku bukan nafsu makan dobel lho! "Iya, buat kamu aja." "Terus...Jehant nggak dibeliin?" "Nggak...dia kan udah makan di sekolah. Oh, ya Lud, nanti bantuin mama masangin nomor tokennya, ya!" "Iya, ma!".
    Setelah memasukkan tasku ke dalam rumah, aku pun keluar lagi sambil membawa kursi untuk meraih alat untuk memasukkan nomor token itu. "Ma, pencet apa?" "Itu..tanda pandah sebelah kanan!" "Udah, berapa ma nomornya?" "4321XXX..." "Terus Ma, pencet apa lagi?" "Tanda panah itu tadi!" "Udah, Ma, tapi tulisannya 'Eject' " "Coba ulang lagi! Kamu nekennya kurang kali" "Udah Ma" "Udah, muncul belum pas kamu neken itu" "Iya, udah muncul. Sampe tanganku gemeteran, nih!" "Bukan masalah gemeteran nggaknya tapi itu nomor muncul nggak di layar?!" "Udah muncul, Ma..! Kurang neken gimana coba?!" "Lud, ini nomornya berapa?" mamaku bertanya. "2 kali" aku sih liatnya seperti angka 2 padahal itu angka 1. "Yaudah, mamaulang lagi ya" "Iya, cepetann" Begitu sampai..."Ma.., tetep nggak bisa" "Kamu tuh, gimana sih? Urusan kayak gini aja nggak becus! Bego" lantangnya kepadaku. "Yaudah, mana sini kertasnya!" dengan hati yang kesal, langsung kusamber kertas yang dipegang (kertas di mana nomor token itu berada.). Lalu aku ganti nomor 2 itu dengan nomor 1. Setelah selesai diketik, aku enter...langsung bunyinya 'Accept' langsung deh listriknya jadi 343 Kwh (tadinya 40 Kwh). "TUH, BISA KAN? MAMA BERARTI YANG  'BEGOOO'!" Lantangku lebih keras dari suaranya yang tadi. Enak saja aku dibilang bego! Situ kali yang sendirinya 'BEGO'. Membuat kesalahan besar pada diriku dan aku tidak segan-segan utuk membalasnya lagi. Dan dalam hati bergumam "Emang enak dikatain 'BEGO' sendirinya mah bilaaang...barang dikatain langsung mingkem. Rasain loe! I'm The Winner in this set game.

"Peresmian Berakhirnya UTS SMPN 1 CILEGON"

   Tepat pada hari Sabtu 08 Oktober 2011 kemarin, UTS di sekolahku. Jadi aku berkata, "Saya resmikan Pengakhiran UTS 2011-2012 SMPN 1CILEGON" dengan pelepasan nomor peserta dari mejaku. Sobek..sobek...sobek...!(padahal udah di sobek dari hari Jum'at) Aku lem lagi pake tip-ex # nggak modal! Aku tutupin pake nomor kartu legisimasiku yang lebih gede dari kertas lesu di meja. Biar nggak ada yang curiga dan mengakui aku membawa kartu legisimasinya.(Hehehe...aksi jitu pengumpat level 3 ala Ludia!)

Minggu, 02 Oktober 2011

Tragedi Violin (Part 2)

   Bu Aan memberi pengarahan kepada murid 8E. Gak boleh nyontek #PASTI.., Gak boleh dicorat-coret dan ditip-ex kertas jawaban dan ulangannya #Yah :( , Gak boleh nanya pertanyaan ke guru #Termasuk gak ya?. Wah, kalo sama Bu Aan penjagaan ketat, tidak mungkin dia bisa kehilangan jarak untuk muridnya mencontek. Tapi inilah awal-awal aku mengalami gejala pusing keberuntungan. Ulangan dimulai dengan waktu 15 menit untuk 20 soal. Aduh, sakit perut, pusing, kebelet Ee. Semuanya campur aduk di ulangan PKn ini. "5 menit lagi" kata beliau tiba-tiba "Wadoh, Bu" suara murid 8E yang tadinya sunyi #biar ditambahin waktunya! "Aduh belum lagi, tinggal negara penganut, nih!" kataku dalam hati. "Yak, waktu sudah selesai kumpulkan!" perintahnya "Bu, beluumm..." "Hitungan ke-10 harus dikumpulkan! 1...2...3...4...5...(dst)!" Sedikit demi sedikit anak-anak bangkit dari tempat duduknya.
    Dan mulai berdiskusi....
    "Eh, tadi kamu nomor ini apa?" kalau aku langsung kembali ke tempat duduk. Dan buka buku apa yang tidak kutahu langsung terjawab. Ah, ada yang salah tadi! Lalu, tiba-tiba, Bu Guru memberikan selembaran kertas jawaban anak-anak secara acak. Rupanya langsung dicek oleh anak-anak sendiri. Aku kertas kepunyaannya Shidqi. Setelah dicek kupikir aku bakalan dapet 7 ke bawah. Tapi setelah dipanggil satu-satu nama murid untuk dimasukkan nilainya dalam buku nilai ternyata semuanya remed kecuali akuuuu.....#Yahooo!!!. Tapi kenapa bisa segitunya sih? Yaudahlah, Ya Allah makasih Ya Allah ini semua karenaMU yang telah mendengar do'aku(Do'aku : Ya Allah semoga ulangan PKn dapet 8, Ya Alla! Amien!). Tapi ini semua belum berakhir, masih ada ulangan lagi rupanya! yaitu Bahasa Indonesia tentang petunjuk rupanya aku dapat 8 lagi! Dan kepalaku pusing jadi-jadian. Semakin menggila rasanya aku pingin pingsan saja dan masuk rumah sakit.

Sabtu, 01 Oktober 2011

"Trgedi Violin (Part 1)"

 Rabu, 28 September 2011.

   "Eh..eh...kalian tau nggak hantu Violin?" kata Sinta(Fakim cocok...ciiieee....!!) "nge? tau" gumamku. "Terus kenapa, Sin?" tanyaku. "Katanya hantu Violin tuh, da di 9E sekarang. Terus ada yang bilang di kamar mandi cowok, lho!" jelasnya. "Terus kalo hantu Violinnya ada di kamar mandi cowok, hantunya demenan ya!?" kataku dalam hati. Yah, karena aku nggak terlalu mau tau tentang hantu violin maka aku alih pembicaraan ke Bagas(Bagas Saestu Adiputera). "Gas, Gas, Fairytail tuh tujuannya buat apa sih?" "Jadi, kelompok Fairytail yang api, es, Eriza dan yang kunci. Mereka tuh mau jadi penyihir tingkat S" "Oh, gtuu...terus -terus?". Begitu seterusnya.  Sinta nyambar "Bla..bla...bla...Violin...bla..blaa...bla..Violin.." Jadi kita ngobrol campur aduk yang bahas hantulah...Firytaillah..Avatar...hantulah..Fairytaillah....Avatar.....hantulah.....
   Malah kita(Ludia, Sinta, Fajrul dan Bagas) ngobrol saat ada Bu Gaul ngajar dan untungnya tinggal duduk doang! Lalu Si Sinta ngomong "Katanya yah, kalo ngomong Violin 3X, nanti didatengin lho, ihh...jadi takut!" "Malahan kita udah ngomong Violin berapa kali tuh?!" jawabku, Fajrul dan Bagas(ya, pokok pembicaraan gitulah) "Iya, lho, Sin, aku juga sebenarnya takut!" kata Fajrul. "Wah, kok laki-laki takut hantu doang! Wah, bau kali ini aku melihat laki-laki takut hantu(padahal udah sering kali! Tuh adik saya disuruh nemenin turun ke bawah mau pipis.)". Ya, semua berawal dari sini!.
   Bel berbunyi....
   Tandanya masuk untuk kembali ke kelas(ceritanya habis dari lab IPA!). Jalan menuju ke kelas aku melihat jauh memandang sudah terlihat kesiapan memulainya ULANGAN PKN! OHH...NOO...!! Lalu aku duduk di kursiku. Aduh, bagaimana nih?! Waduh, kalo remed, lawan udah jelas berat, dilawan lagi!? Ck..ck...ck...
   Yaudahlah, aku pasrah saja padamu Ya Allah. Aku udah belajar semaksimal mungkin ampe dibela-belain bangun jam 3 pagi(Terus tidur lagi...BAGUSS..!!

Apakah lanjutan cerita ini? Apa yang terjadi?